Football is Life

Thursday, February 22, 2007

Kontroversi Gol Ryan Giggs dan Budaya Kita

"Kalau tim saya mengalami kebobolan dengan cara seperti itu, saya akan menyalahkan pemain-pemain saya sendiri yang terlalu sibuk mengatur pagar betis," ujar pelatih MU, Alex Ferguson. Buat yang menyaksikan pertandingan piala Champion, 21 februari 2007, antara MU dan Lille, tentu paham makna ucapan Sir Alex ini. Di menit 83, Ryan Giggs mencetak gol lewat sebuah tendangan bebas, pada saat pemain Lille sedang sibuk mengorganisasi pagar betisnya. Pemain Lille langsung sewot dan protes, bahkan sempat mogok main. Sungguh menyedihkan. Padahal dalam "Laws of the Game 2005" yang dikeluarkan FIFA, memang tidak diharuskan tim yang menyerang menunggu isyarat peluit wasit untuk mengeksekusi tendangan bebas.

Inti cerita adalah bahwa kekalahan memang menyakitkan. Apalagi kalau disebabkan oleh keteledoran kita sendiri. Budaya prokrastinasi, berpura-pura sibuk, mengerjakan berbagai hal kecuali kerjaan itu sendiri, kerap menjadi tabiat kita. Itulah yang dilakukan Lille dengan sibuk mengatur pagar betis tanpa memperhatikan adanya ancaman. Begitu pula dalam kehidupan ini. Sudahkah kita sibuk pada jalur yang benar?